Alwi, Hasan dkk.TBBBI, 2003 :301 ) Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konjungsi terdiri dari dua bagian yaitu (1) konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang (Alwi, Hasan dkk.TBBBI, 2003 :301 ) Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konjungsi terdiri dari dua bagian yaitu (1) konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang Kalimataktif transitif adalah kalimat aktif yang kata kerjanya memerlukan objek. Biasanya kata kerja yang berawalan me-. Sementara kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang kata kerjanya tidak memerlukan objek. Kata kerjanya biasanya memakai awalan ber-. Sementara itu, dikutip dari buku Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra Konjungsikoordinatif adalah kata penghubung yang digunakan untuk mengaitkan antara dua klausa yang memiliki kedudukan yang sama atau setara. Maksudnya adalah kalimat yang yang dihubungkan memiliki kedudukan yang sama. Konjungsi jenis ini umumnya tidak bisa digunakan di depan kalimat. Contoh kata konjungsi koordinatif adalah: Dan; Serta; Atau; Tetapi; Melainkan; Sedangkan; Padahal; Contoh kalimat konjungsi intra kalimat: KonjungsiKronologis - Hay sahabat semua.! Diperjumpaan kali ini kembali akan materi tentang Konjungsi Kronologis - Pengetian, Ciri, Fungsi, Contoh Kata dan Kalimatnya. Namun diperjumpaan sebelumnya juga yang mana Quipper.co.id juga telah menerangkan materi tentang Verba Adalah Nah untuk melengkapi apa yang menjadi Biasanya ada sifat yang bertolak belakang, atau satu bagian lebih penting daripada yang lainnya di antara kedua elemen yang dihubungkan. Yang termasuk ke dalam kata konjungsi ini di antaranya adalah: tetapi, sedangkan, akan tetapi, sebaliknya, namun. Contoh penggunaannya dalam kalimat: Dia memang baik hati, tetapi pemalas. Konjungsiatau kata hubung adalah sebuah kata yang fungsinya menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau kalimat dengan kalimat. Secara umum, konjungsi dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu: konjungsi antar klausa (intrakalimat), antar kalimat, dan antar paragraf. Dilansirdari Encyclopedia Britannica, perhatikan paragraf rumpang di bawah ini! apa yang ada di dalam benak anda. mendengar kata tikus tiap orang punya jawaban sendiri,. sebagian besar bisa dikatakan akan mengaitkannya. penyakit dan kotoran. konjungsi yang tepat untuk melengkapi kata yang rumpang pada teks adalah jika Dibawah ini yang termasuk tujuan konsumsi adalah. a. melakukan usaha. b. mengurangi pengangguran. c. memanfaatkan hasil produksi. d. memenuhi kebutuhan hidup. e. menghabiskan atau mengurangi nilai barang dan jasa. Pilih jawaban kamu: Konjungsiekstratekstual merupakan konjungsi yang memiliki hubungan dengan dunia luar bahasa dengan menggunakan wacana. Konjungsi ini pada umumnya memang di guanakan pada naskah-naskah lama, beberapa yang ada di dalam konjungsi ini adalah: Alkisah; Hatta; Adapun; Arkian; Syahdan; Bermula; Di bawah ini adah contoh penggunaan konjungsi ektratekstual: Pemakaiankonjungsi di bawah ini yang tepat adalah A. Pelajaran Bahasa Indonesia membosankan. Oleh karena itu, tugasnya sangatlah banyak. B. Semakin baik bahasa kita maka tinggi kepercayaan orang terhadap kita. C. Data-data sudah didapatkan tim penyelidik KPK. Selanjutnya, data tersebut akan diserahkan kepada tim penyidik KPK. D. eqiHXZD. Pemakaian konjungsi di bawah ini yang tepat adalah ... A. Pelajaran Bahasa Indonesia membosankan. Oleh karena itu, tugasnya sangatlah banyak. B. Semakin baik bahasa kita maka tinggi kepercayaan orang terhadap kita. C. Data-data sudah didapatkan tim penyelidik KPK. Selanjutnya, data tersebut akan diserahkan kepada tim penyidik KPK. D. Formulir pendaftaran haruslah Anda isi dengan lengkap. Meskipun demikian, bayarlah uang pendaftaran di bank terdekat. E. Pelakunya sudah tertangkap, Dengan demikian, kita tidak perlu membahas lagi. C. data data sudah didapatkan tim penyelidik kpk Pertanyaan baru di B. Indonesia bahasa bakumpai harus cepat​ Perhatikan kalimat-kalimat acak berikut! 1 Ambil adonan dari kulkas, lalu pipihkan dengan alat pemipih. 2 Campurkan tepung terigu dengan ragi, garam … , air, dan telur. 3 Uleni adonan hingga kalis. 4 Olekan saus tomat dan mayones secara merata di permukaan adonan yang telah dipipihkan. 5 Diamkan adonan selama 15 menit di dalam kulkas. 6 Panggang adonan pizza di dalam oven selama 15-20 menit. 7 Tambahkan dengan tomat, daging asap, dan keju mozarella. Urutan kalimat menjadi petunjuk membuat pizza yang tepat adalah .... A. 2-3-1-5-4-6-7 B. 2-3-4-5-1-7-6 C. 2-3-5-1-4-7-6 D. 2-3-6-1-7-5-4​ 1. Cermati teks ulasan berikut! Rindu, karya sastra dari penulis besar, Darwis Tere Liye. Novel Rindu ini diterbitkan pada tahun 2014. Di dalamnya men … ceritakan tentang perjalanan panjang sebuah kerinduan. Perjalanan kerinduan yang banyak menimbun beban di hati. Mulai dari bagaimana ia menempuh perjalanan dengan dosa yang tak terhitung di masa lalu. Kemudian seseorang yang menempuh perjalanannya dengan penuh kebencian. Sebuah yang disebabkan karena dia yang kehilangan cintanya. Latar waktu pada novel menceritakan pada masa pemerintah Hindia Belanda, yaitu saat Beianda masih menjajah Indonesia. Kutipan struktur teks ulasan di atas menunjukan bagian ..... A. Orentasi B. Analisis Novel Dilan in C. Evaluasi D. Penafsiran​ ada berapa pabrikan di motogp 2022 ?apa saja ?​ siapa yg membuat teks laporan, dan di dasarkan pada apa teks laporan di buat​ Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang pengertian, jenis, dan contoh dari konjungsi antarkalimat. — Kamu pastinya sudah nggak asing dong sama yang namanya konjungsi. Itu lho penghubung. Nah yang akan kita pelajari dalam artikel ini ialah pengertian dan jenis-jenis konjungsi antarkalimat. A. Pengertian Konjungsi Antarkalimat Kamu bisa membayangkan kalau konjungsi itu seperti rel yang menghubungkan satu stasiun dengan stasiun lainnya. Bedanya, kalau rel itu dari besi baja kalau konjungsi itu dari kata. Lalu apa sih pengertian konjungsi antarkalimat? Konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi atau kata sambung yang menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lain. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai kalimat baru. B. Jenis-jenis Konjungsi Antarkalimat 1. Konjungsi yang Menyatakan Pertentangan dalam Gagasan Contoh katanya, biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu. Contohnya dalam kalimat “Kami kurang setuju dengan usulan dia. Biarpun begitu kami tetap menghargainya”. 2. Konjungsi yang Menyatakan Lanjutan dari Peristiwa Contoh katanya seperti, sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya. Contohnya dalam kalimat, “Kami akan memulai perjalanan ini dengan berjalan ini dengan berjalan kaki, sesudah itu, kami akan beristirahat di rumah penduduk”. 3. Konjungsi yang Menyatakan Kebalikan dari yang Dinyatakan Sebelumnya Contoh katanya, sebaliknya. Contohnya dalam kalimat, “Kita jangan terus menebang pohon-pohon di hutan ini. Sebaliknya, kita harus menanam pohon baru”. 4. Konjungsi yang Menyatakan Keadaan yang Sebenarnya Contoh katanya sesungguhnya dan bahwasannya. Contohnya dalam kalimat “Kita dilanda banjir besar tahun ini. Sesungguhnya, bencana ini telah kita ramalkan tahun kemarin”. 5. Konjungsi yang Menguatkan Keadaan yang Dinyatakan Sebelumnya Contoh katanya, malahan dan bahkan. Contohnya “Rumah-rumah di Kalimantan kebanyakan didirikan di tepi sungai. Bahkan, ada kampung di tengah laut yang dangkal”. Baca Juga 5 Poin dalam Penyampaian Gagasan dan Tanggapan dalam Diskusi 6. Konjungsi yang Menyatakan Pertentangan dengan Keadaan Sebelumnya Contoh katanya, namun dan akan tetapi. Contoh kalimatnya, “Keadaannya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus waspada”. 7. Konjungsi yang Menyatakan Konsekuensi Contoh katanya, dengan demikian. Contoh dalam kalimat “Kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian, kamu pun harus menanggung semua risikonya”. 8. Konjungsi yang Menyatakan Akibat Contoh katanya, oleh karena itu dan oleh sebab itu. Contoh dalam kalimat “Kami sudah melarang mereka berburu di hutan, tetapi mereka tetap nekat. Oleh karena itu, biar mereka rasakan sendiri akibatnya”. 9. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya Contoh katanya, sebelum itu. Contoh dalam kalimat, “Polisi hutan menangkap dua pemburu liar. Sebelum itu, mereka menangkap lima orang pemburu liar. Itu tadi pembahasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh konjungsi antarkalimat. Mau lebih dalam lagi membahas tentang materi ini? Tenang. Bisa kamu dapetin kok, malah dijelasin langsung dengan video belajar beranimasi yang keren banget. Yuk biar makin paham materi ini, gabung sekarang di ruangbelajar ya. Artikel diperbarui 22 April 2021 Konjungsi dalam bahasa Indonesia lebih sering dikenal dengan kata penghubung karena fungsinya yang menghubungkan dua atau lebih unsur. Konjungsi merupakan salah satu unsur yang keberadaannya sangat penting di dalam sebuah kalimat untuk memperjelas makna. Konjungsi dapat menjadi penghubung antar kata, antar kalimat, antar klausa, atau antar paragraf. Nah, untuk lebih jelasnya, simak penjelasan tentang konjungsi dalam artikel di bawah ini sampai habis! Pengertian konjungsi1. Secara umum2. Menurut para ahliCiri-ciri konjungsiContoh KalimatFungsiJenis-jenis1. Konjungsi temporala. Konjungsi temporal sederajatb. Konjungsi temporal tidak sederajat2. Konjungsi kausalitasa. Konjungsi kausalitas syaratb. Konjungsi kausalitas alasanc. Konjungsi kausalitas simpuland. Konjungsi kausalitas akibate. Konjungsi kausalitas untuk3. Konjungsi koordinatifa. Konjungsi koordinatif penambahanb. Konjungsi koordinatif pendampinganc. Konjungsi koordinatif pemilihand. Konjungsi koordinatif perlawanan4. Konjungsi subordinatifa. Subordinatif menyatakan waktub. Subordinatif menyatakan syaratc. Subordinatif menyatakan pengandaiand. Subordinatif menyatakan tujuan 1. Secara umum Konjungsi atau kata penghubung merupakan rambu-rambu bahasa yang memiliki pengaruh terhadap pembuatan sebuah kalimat atau tulisan. Peletakan konjungsi sendiri tergantung pada apa yang dihubungkan oleh si konjungsi, konjungsi akan terletak di tengah kalimat apabila digunakan sebagai penghubung antar klausa. Sedangkan jika digunakan untuk menghubungkan kalimat atau paragraf, maka konjungsi akan ada di awal kalimat setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat awal seperti tanda seru, titik, atau koma. Hal tersebut juga berlaku jika konjungsi berfungsi untuk menghubungkan paragraf, maka kata penghubungnya berada di awal paragraf. 2. Menurut para ahli Abdul Chaer 1990140 menyatakan bahwa konjungsi merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan klausa dengan klausa, frasa dengan frasa kalimat dengan kalimat atau kata dengan kata. Sedangkan menurut Keraf 1991116 konjungsi merupakan kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat, atau kalimat-kalimat dalam suatu wacana. Kridalaksana 1994 102 mengatakan bahwa konjungsi merupakan suatu kategori yang berfungsi untuk memperluas satuan lainnya dalam konstruksi hipotaktis, serta selalu menghubungkan antara dua atau lebih satuan dalam konstruksi tersebut. Ciri-ciri konjungsi Konjungsi sangat mudah dikenali dalam sebuah kalimat atau tulisan karena sangat jelas baik fungsi maupun kedudukannya, jenis dan kategorinya pun sangat banyak. Meskipun begitu, di bawah ini adalah ciri-ciri utama konjungsi yang membuat kita lebih mudah mencarinya. – Memiliki subjek sama ketika menghubungkan dua unsur baik kata, klausa maupun kalimat. – Posisi konjungsi berada di belakang koma ketika menghubungkan dua kalimat. – Sedangkan ketika menghubungkan antara dua kata, maka posisinya akan berada di tengah. – Dalam hubungan subordinatif, diperbolehkan menggunakan aturan kataforis yaitu promina mendahului nomina yang diacunya, namun dalam hubungan koordinasi, hal tersebut tidak diperbolehkan. – Bagian kalimat yang dihubungkan oleh konjungsi dapat berupa kalimat majemuk, dan hal tersebut berlaku baik dalam koordinasi maupun subordinatif. – Biasanya klausa yang didahului oleh konjungsi subordinatif dan, atau, tetapi tidak dapat membentuk satu kalimat yang baik ketika klausa tersebut diletakkan di awal kalimat. – Sementara itu subordinator sebelum, sesudah, dan walaupun yang diletakkan di awal kalimat, dapat menghasilkan kalimat yang baik. Contoh Kalimat Di bawah ini adalah contoh penggunaan konjungsi atau kata hubung di dalam sebuah kalimat – Sepatu itu bagus, tetapi harganya sangat mahal – Dia menjadi yatim piatu sejak orang tuanya mengalami kecelakaan – Lucas tetap mengikuti lomba meskipun kakinya cedera – Adik tidak akan terjatuh jika mau bermain dengan hati-hati – Jumlah kematian akibat narkoba terus meningkat, oleh sebab itu kita harus menjauhi narkoba – Sesudah minum obat, ibu langsung tertidur – Andi dihukum oleh guru, karena tidak mengerjakan tugas – Saat mendaki, kita harus membawa logistik, tenda, dan obat-obatan. – Dengan demikian, berolahraga dapat meningkatkan kesehatan tubuh kita. – Kami akan bertamasya, setelah ujian akhir sekolah – Jika kamu menyukai badminton, kamu bisa bermain saat waktu senggang – Jangan makan atau minum secara berlebihan agar tidak sakit perut. Fungsi Berikut ini adalah fungsi konjungsi atau kata hubung dalam tulisan – Untuk menghubungkan kata dengan kata – Untuk menghubungkan frasa dengan frasa – Untuk menghubungkan klausa dengan klausa – Untuk menghubungkan kalimat dengan kalimat – Untuk menghubungkan paragraf dengan paragraf Jenis-jenis 1. Konjungsi temporal Konjungsi temporal merupakan suatu kata penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan dua peristiwa yang berbeda yang mana berkaitan dengan waktu. Konjungsi temporal sendiri terbagi menjadi dua yaitu sederajat dan tidak sederajat, untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan di bawah ini. a. Konjungsi temporal sederajat Konjungsi temporal sederajat biasanya digunakan pada kalimat majemuk setara dan tidak bisa digunakan di awal kalimat. Yang termasuk dalam konjungsi temporal sederajat adalah lalu, sebelumnya, sesudahnya, kemudian, dan selanjutnya. Contoh penggunaan cucilah tanganmu, lalu makan bersama kami. b. Konjungsi temporal tidak sederajat Konjungsi temporal tidak sederajat berfungsi untuk menggabungkan kalimat bertingkat atau tidak setara. Yang termasuk dalam konjungsi ini adalah sejak, hingga, apabila, saat, sebelum, sementara, sambil, demi, waktu, dll. Contoh penggunaan – Ayah akan pulang dari kantor, setelah matahari tenggelam – Setelah upacara, kepala sekolah menyuruh kami masuk kelas. 2. Konjungsi kausalitas Konjungsi kausalitas merupakan kata penghubung yang berfungsi untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam sebuah kalimat. Konjungsi ini memiliki beberapa jenis yaitu kausalitas syarat, kausalitas alasan, kausalitas simpulan, kausalitas akibat, dan kausalitas untuk. a. Konjungsi kausalitas syarat Konjungsi kausalitas syarat menerapkan syarat untuk terjadinya suatu akibat sehingga sebab dan akibat saling disatukan. Yang termasuk dalam konjungsi ini adalah bila, jika, kalau. Contoh penggunaan kalau kamu menyukai anak kucing itu, kamu bisa membawanya. b. Konjungsi kausalitas alasan Konjungsi kausalitas jenis ini menyebutkan adanya penyebab atau alasan terjadinya sesuatu yang menimbulkan akibat, kata penghubungnya adalah karena. Contoh penggunaan Eko hampir mati tenggelam, karena ia tak bisa berenang. c. Konjungsi kausalitas simpulan Konjungsi kausalitas simpulan merupakan kata penghubung yang memuat adanya akibat dan sebab dalam sebuah kalimat. Kata hubung dalam konjungsi jenis ini adalah jadi dan dengan demikian Contoh penggunaan dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa kebersihan sangat penting bagi kesehataan. d. Konjungsi kausalitas akibat Konjungsi kausalitas akibat mengandung akibat yang terjadi dan menimbulkan sebab. Kata penghubung yang digunakan adalah oleh karena itu, maka, oleh sebab itu. Contoh penggunaan jumlah pasien yang terpapar virus corona semakin meningkat, oleh sebab itu kita harus mematuhi protokol kesehatan. e. Konjungsi kausalitas untuk Konjungsi kausalitas untuk menyebutkan bahwa sebab harus membentuk suatu akibat, kata penghubung yang digunakan adalah untuk itu dan agar. Contoh penggunaan para siswa harus menjaga kebersihan, agar lingkungan sekolah tetap terjaga kenyamanannya. 3. Konjungsi koordinatif Konjungsi koordinatif merupakan kata penghubung yang berfungsi sebagai penghubung dua unsur atau lebih yang memiliki kedudukan setara atau sama, unsur tersebut bisa berupa klausa atau kalimat. Hal yang perlu digaris bawahi adalah, kata penghubung konjungsi koordinatif selalu berada di tengah unsur yang digabungkan. Konjungsi koordinatif juga dibedakan lagi menjadi empat yaitu koordinatif penambahan, koordinatif pendampingan, koordinatif pemilihan dan koordinatif perlawanan dengan uraian sebagai berikut. a. Konjungsi koordinatif penambahan Kata penghubung jenis ini menjelaskan bahwa salah satu unsur, baik kata, klausa, atau kalimat merupakan penambahan bagi unsur lainnya. Kata penghubung yang digunakan adalah dan. Konjungsi koordinatif penambahan juga menyatakan gabungan biasa yang digunakan antara dua kata benda, dua kata sifat yang tidak bertentangan, dua klausa atau dua kata kerja. Contoh penggunaan di antara kata benda adik suka roti dan susu Contoh penggunaan di antara kata kerja aku selalu makan dan minum di rumah Contoh penggunaan di antara kata sifat yang tidak bertentangan teman sebangku saya cantik dan pintar Contoh penggunaan di antara dua klausa hari ini saya akan menghadapi ujian bahasa Indonesia dan kakak saya menghadapi ujian matematika. Kata penghubung hanya bisa menempati posisi subjek apabila digunakan untuk menggabungkan dua kata sifat yang bertentangan. Apabila digunakan untuk menggabungkan lebih dari dua kata atau klausa, kata penghubung hanya digunakan atau ditempatkan di antara dua kata atau klausa terakhir. b. Konjungsi koordinatif pendampingan Konjungsi koordinatif pendampingan menerangkan bahwa salah satu unsur, baik klausa maupun kalimat, merupakan pelengkap atau pendamping dari unsur sebelumnya. Kata penghubung yang digunakan adalah serta. Contoh sebelum berangkat sekolah, aku akan sarapan serta berpamitan pada ayah dan ibu. c. Konjungsi koordinatif pemilihan Konjungsi koordinatif pemilihan menerangkan bahwa dua unsur yang digabungkan, baik kata atau klausa bersifat pilihan atau opsional yang bisa dipilih salah satunya. Kata penghubung yang digunakan adalah atau. Konjungsi ini biasanya digunakan di antara dua kata kerja, dua kata sifat yang bertentangan, dua kata benda, dua kata sifat dengan bentuk ingkarnya, dan dua klausa pada kalimat majemuk setara. Contoh – Memakai sepatu atau sandal bagi saya sama saja di antara kata benda – Jangan memetik atau merusak tanaman itu di antara kata kerja – Baik atau buruk akhlak seseorang bisa dilihat dari kelakuannya di antara kata sifat yang berlawanan – Kita menilai orang dari jujur atau tidak jujur dia dalam bekerja di antara kata kerja atau kata sifat dengan kata ingkar – Kamu yang akan ke rumahku, atau aku yang ke rumahmu? di antara klausa dalam kalimat majemuk setara Penempatan kata penghubung ini pada penggabungan lebih dari dua unsur adalah diletakkan di antara dua unsur terakhir sama dengan kata penghubung dan. d. Konjungsi koordinatif perlawanan Konjungsi koordinatif perlawanan menerangkan bahwa dua unsur, baik kata maupun klausa yang dihubungkan saling bertentangan, dengan kata lain, konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua unsur yang saling berlawanan. Kata penghubung yang digunakan adalah tetapi dan melainkan. Contoh penggunaan – Dia anak yang cerdas, tetapi pemalas di antara dua kata sifat yang bertentangan – Rumah itu rapi dan bersih, tetapi pekarangannya kotor di antara dua klausa yang kata sifatnya bertentangan namun subjeknya merujuk pada identitas yang sama – Di dalam rumah sangat panas, tetapi di taman sangat dingin di antara dua klausa yang predikatnya adalah kata sifat yang bertentangan dan merujuk pada identitas subjek yang berbeda – Ayah ingin pulang lebih cepat, tetapi tidak ada bus yang lewat di antara dua klausa yang mana klausa pertama berisi pernyataan dan klausa kedua berisi pengingkaran yang ditandai dengan kata tidak 4. Konjungsi subordinatif Konjungsi subordinatif merupakan kata penghubung yang berfungsi sebagai penghubung antara dua klausa atau lebih yang memiliki kedudukan yang berbeda, di mana salah satunya adalah anak kalimat dari kalimat induknya. Peletakan kata penghubung dalam konjungsi ini bisa di depan atau di tengah klausa yang dihubungkan. Konjungsi ini juga dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu yang menyatakan waktu, syarat, pengandaian dan tujuan. a. Subordinatif menyatakan waktu Sesuai dengan judulnya, konjungsi ini menerangkan terjadinya suatu peristiwa berdasarkan waktunya, apakah berurutan, bersamaan, batas akhir, atau permulaan. Kata penghubung yang digunakan diantaranya adalah – Permulaan sedari, sejak Contoh Sejak duduk di bangku SD, ia menjadi anak yang rajin – Berurutan sebelum, begitu, setelah, seusai, sesudah, sehabis Contoh Seusai makan malam, ia belajar dengan tenang – Batas akhir hingga, sampai Ayah bekerja dengan keras sampai lupa waktu – Bersamaan sambil, sewaktu, seraya, ketika, selagi, tatkala, selama, sementara Contoh dia menjaga adiknya sambil belajar untuk ujian b. Subordinatif menyatakan syarat Konjungsi subordinatif ini digunakan untuk menyatakan syarat terjadinya suatu hal. Kata penghubung yang digunakan adalah manakala, jika, bila mana, asalkan, jikalau, kalau. Contoh Adik mau meminum obatnya asalkan dibelikan mainan c. Subordinatif menyatakan pengandaian Konjungsi subordinatif ini digunakan untuk menyatakan suatu pengandaian. Kata penghubung yang digunakan adalah andai kata, andaikan, seandainya, seumpama, umpamanya, sekiranya. Contoh Dia tidak akan tenggelam seandainya mau belajar berenang. d. Subordinatif menyatakan tujuan Konjungsi subordinatif ini digunakan untuk menyatakan harapan atau tujuan. Kata penghubung yang digunakan adalah agar, supaya, biar. Contoh Aku belajar dengan rajin agar lulus ujian akhir. Nah itu tadi penjelasan tentang konjungsi atau kata hubung yang sering kita temui dalam tulisan-tulisan bahasa Indonesia. Semoga penjelasan dari kami lebih mudah dipahami oleh pembaca sekalian dan semoga bermanfaat.